Senin, 17 November 2014

Kategori hotel

KATEGORI HOTEL, TIPE KAMAR DAN FASILITAS HOTEL



Secara praktis penggolongan hotel menurut jenis tamu yang menginap dibedakan atas dua penggolongan yaitu hotel bisnis (business hotel) dan hotel wisatawan (tourist hotel) yang juga dikenal dengan istilah resort hotel. Karena pada umumnya terutama hotel menengah ke atas, juga memiliki fasilitas kamar-kamar, dilengkapi juga fasilitas untuk meeting, atau konvensi maupun fasilitas lainnya, misalnya banquet hall. Dengan kata lain usaha perhotelan mempunyai beberapa kegiatan untuk menyediakan pelayanan yang baik kepada tamu. Kegiatan utama dari usaha perhotelan adalah:

1. Menyewakan kamar atau akomodasi
2. Menjual makanan dan minuman
3. Menyewakan fasilitas dan atau menjual pelayanan-pelayanan yang diperlukan oleh para tamu

Penyewaan Akomodasi

kegiatan yang utama dari suatu usaha adalah usaha perhotelan adalah menyewakan kamar kepada tamu. Untuk bisa memberikan kepuasan kepad para tamu, keadaan kamar yang disewakan harus berada dalam keadaan bersih, nyaman, menarik dan aman (terbebas dari berbagai kemungkinan terjadinya kecelakaan, pencurian dan penyakit). Untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan tamu, hotel menyediakan berbagai jenis kamar dengan fasilitas yang lengkap.

Jenis-jenis kamar pada dasarnya dibedakan atas:

a. Menurut jenis dan jumlah tempat tidur
1. Single Room: kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran “single” (untuk 1 orang)
2. Twin Room: kamar yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur berukuran “single”
3. Double Room: kamar yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur berukuran “double” (untuk 2 orang)
4. Double-double Room: kamar yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur berukuran “double” (untuk 2 orang)

b. Menurut letak

1. Adjoining Room: dua kamar atau lebih yang letaknya berdampingan tanpa pintu penghalang dari kamar satu ke kamar yang lain
2. Connecting Room: dua kamar atau lebih yang terletak berdampingan dan mempunyai pintu penghubung dari kamar satu ke kamar lainnya.
3. Adjacent Room: dua kamar yang letaknya berhadapan
4. Cabana: kamar yang letaknya menghadap ke air laut atau danau, dll.
5. Duplex: dua kamar yang letaknya bertingkat dilambangkan dengan anak tangga.
c. Menurut Fasilitas yang Tersedia

Jenis kamar menurut fasilitas yang tersedia berbeda, dan satu hotel dengan hotel yang lain. Karena penggolongan jenis kamar ini dikaitkan dengan harga kamar – makin lengkap makin mahal – makin baik fasilitasnya, makin mahal harga kamarnya. Contoh jenis kamar menurut fasilitasnya:

1. Standard room
2. Superior
3. Moderate
4. Suite room
5. Executive suite room
6. Pent home

Adapun fasilitas standard yang terdapat pada masing-masing jenis kamar tersebut adalah:
1. Kamar mandi pribadi (bath room)
2. Tempat tidur (jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis)
3. Ruang tidur
4. Almari pakaian
5. Telepon
6. Radio
7. Meja vias/tulis (dressing table)
8. Rak untuk meletakkan kopert (luggage rack)
9. Asbak, korek api, handuk, alat tulis (stationaris)

Jenis usaha perhotelan dan restoran memiliki sasaran dan target keuntungan yang ingin dicapai. Setiap jenis usaha biasanya memiliki dasar falsafah yang dijadikan sebagai suatu (tujuan) panduan dalam melakukan kegiatan-kegiatannya, dan dasar falsafah yang dimiliki oleh suatu perubahan identik dengan falsafah yang dimiliki suatu hotel akan dijadikan suatu dasar untuk menetapkan visi dan misi perubahan.
“Visi” merupakan suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan di masa yang akan datang.
“Misi” adalah suatu perayaan usaha hotel.
Berdasarkan pada visi dan misi tersebut, hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam bentuk kebijakan-kebijakan, seperti:
1. Langsa pasar yang ditetapkan untuk dilayani
2. Jenis-jenis produk yang akan ditawarkan
3. Standard produk yang akan dipenuhi
4. Keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan
5. Hubungan dengan karyawan, pemasok, komunitas dan masyarakat umum
Penjualan makanan dan minuman:
a. Menyediakan beberapa jenis makanan dan minuman seperti masakan Eropa, Indonesia dan Oriental serta beberapa jenis minuman, seperti: minuman ringan, minuman beralkohol dan diminuman campuran.
b. Menyediakan beberapa jenis restoran seperti “coffe shop”, “Grill room”, “Lounge”, “Bar” dan juga menyediakan makanan untuk diantar kekamar tamu bila diperlukan (room service)
Jenis-jenis Pelayanan lain:
a. Menyediakan beberapa jenis hiburan seperti, klub malam, diskotik
b. Menyediakan beberapa fasilitas olahraga seperti kolam renang, lapangan tenis golf, tempat bermai anak-anak
c. Menyediakan pelayanan pencucian pakaian (dabi/laundry)
d. Menyediakan ruang pertemuan untuk keperluan pesta perkawinan, rapat, dll
e. Meyediakan pelayanan transportasi seperti taksi, bis, dll
f. Menyediakan penyewaan alat pandang dengar untuk keperluan rapat tersebut.
g. Menyewakan ruangan/pelataran untuk kantor-kantor yang memerlukan seperti Biro Perjalanan Bank, dsb
h. Menyediakan fasilitas-fasilitas bisnis seperti pothocopy, telex, fax, jasa, kesekretarisan, dll
Persyaratan pokok usaha perhotelan:
Empat persyaratan pokok usaha perhotelan, yaitu:
1. Fasilitas
2. Produk
3. Persmalia (karyawan)
4. Manajemen

Fasilitas
Fasilitas yang dibutuhkan oleh suatu hotel diantaranya adalah:
a. Mempunyai tempat yang cukup luas untuk tempat parker kendaraan, baik kendaraan tamu dan atau kendaraan karyawan.
b. Lobby, ialah ruangan yang dipergunakan oleh tamu untuk melakukan aktifitas sementara pada waktu kedatangan dan atau keberangkatan
c. Beberapa jenis kamar dan fasilitas didalamnya
Produk
Terdapat dua produk yang dihasilkan oleh hotel untuk para tamunya, ialah:
1. Produk nyata (tangible products)
2. Produk tidak nyata (intangible products)
Produk nyata
Produk nyata ialah yang dapat dilihat secara ntyata dan siapa untuk memperolehnya diharuskan membayar, seperti;
• Kamar tamu
• Makanan dan minuman
• Dabi
• Ruang pertemuan
• Sarana olahraga dan rekreasi
• Hiburan
• Pertokoan dan perkantoran
• Peralatan pertemuan
• Telepon
• Fasilitas-fasilitas lain yang digunakan oleh para tamu
Produk tidak nyata
Produk tidak nyata ialah semua produk yang tak terlihat secara langsung, tetapi tamu dapat merasakannya dan untuk memperolehnya tamu harus membayar, seperti:
1. Pelayanan untuk para tamu
2. Keamanan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan
3. Keramahtamahan, kenyamanan dan sebagainya
Personalia
Usaha hotel juga dapat disebut sebagai usaha pelayanan yang dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu terdapat beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi bekerja sebagai karywan hotel, ialah:
• Mampu melayani tamu dengan perasaan tulus
• Mempunyai pengetahuan, keterampilan dan perilaku sesuai dengan jabatan pekerjaannya
• Mempunyai ikut rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya
• Harus menyadari bahwa pengembangan karir kerja diotel sangat tergantung dari banyak sedikitnya tamu yang menggunakan jasa pelayanan hotel tersebut
Manajemen
Tujuan utama usaha perhotelan adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan tersebut usaha perhotelan memerlukan kelompok pengelola dengan memanfaatkan atau menggunakan ilmi dan atau ketrampilan manajemen tertentu.
Oleh karena itu kelompok pengelola tersebut harus memiliki pengetahuan, keterampilan, pengelolaan dan perilaku yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Kelompok pengelola atau tim manajamen tersebut dibawah pengamatan manejer hotel.

Hubungan Usaha Bidang Hotel dengan Usaha BIdang Lain
Dalam kegiatan usaha bidang perhotelan tentunya harus bekerja sama dengan usaha-usaha bidang lainnya dan tanpa dukungan dari usaha-usaha bidang lain. Usaha perhotelan tidak akan bertahan hidup.
Hubungan kerja sama dengan usaha-usaha bidang lainnya dilakukan dengan pihak-pihak:
1. Sector umum/pemerintahan
2. Sector swasta
Hubungan kerja sama antara hotel dengan sector umum pemerintahan bersifat mutlak dan harus dilaksanakan, sedangkan hubungan kerja sama antara hotel, dengan sektor swasta bersifat tidak mutlak didasarkan pada “Mutual Benefit”-saling menguntungkan
Hubungan Usaha Perhotelan dengan Usaha-Usaha Lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar